Monday, May 21, 2007

Memasuki Awal Kehidupan yang Baru

Menanti detik2 pergantian tahapan hidup emang deg-degan. Karena kurang lebih 2/3 dari masa hidupnya akan dimulai (ini kalo diitung usia rata2 kehidupan manusia 60 thn, n usianya memulai ‘lembaran hidup yang baru’ 20 tahunan). Setelahnya ia mendapatkan setengah diennya dan harus menyempurnakan sebagiannya lagi.. itu merupakan ladang amal yang sangat besar.

Dalam memasuki kehidupan yang baru ada warna dari masing2 pasangan untuk pasangannya.. warna itulah yang harus diakomodasi sehingga menghasilkan warna baru yang lebih indah. Tidak bisa kita memaksa tuk mengubah warna yang berbeda itu menjadi warna yang sama dengan warna yang kita miliki. Justru perbedaan itulah yang membuat segalanya menjadi lebih indah..

Memasuki awal kehidupan itu bukan hanya untuk diri kita atau pasangan hidup kita, tapi juga untuk orang-orang disekeliling kita. Bagaimana dari keluarga yang baru terbentuk itu bisa memberikan warna baru atau bahkan pencerahan bagi orang-orang. Karena dari masing2 individu terdapat kekuatan yang apabila kekuatan itu bersatu seharusnya dapat memberikan sesuatu bagi dirinya dan juga bagi orang lain.

Yaph, selamat memberi dan menerima.. semoga di kehidupan yang baru kelak akan terbentuk sosok-sosok pribadi yang lebih tangguh dari sebelumnya dan terlahir sosok2 yang kelak akan mewarnai dunia lebih indah juga mengantarkan dirinya dan keluarganya menuju negeri akhirat..menuju surgaNya..Aamin..

Sunday, May 20, 2007

Menjadi Diri Sendiri

Kadang kita merasa bersalah telah mengambil beberapa keputusan yang menurut kita baik. Perasaan itu muncul diantaranya karena pendapat orang-orang, baik teman-teman terdekat ataupun orang-orang lain yang mengenal kita. Entahlah.. kalo hidup bergantung pada bagaimana pendapat orang tentang kita maka kita tidak akan menemukan kemandirian dan kemantapan dalam hidup. Memang bukan berarti kita menafikan seluruh pendapat orang yang memberikan masukan pada kita, tapi kita pun harus bisa menghargai keputusan yang telah kita buat. Setiap orang punya pemikiran yang mungkin hanya dirinya sendiri yang mengerti.. dari sinilah kita harus dapat menghargai keputusan yang diambil oleh seseorang mengenai hidupnya.

Menjadi diri sendiri merupakan hal yang tidak mudah, pertama kita harus mengenal siapa dan bagaimana diri kita dan untuk apa kita hidup. Kadang seseorang tidak dapat mengenali dirinya, apalagi berfikir tentang tujuan hidupnya. Hal inilah yang menyebabkan seseorang selalu gamang dalam mengambil keputusan, terutama keputusan yang berakibat besar dalam kehidupannya kemudian.

Menjadi diri sendiri bukanlah berarti tidak mempertimbangkan masukan dari lingkungannya. Lingkungan sangat berperan dalam membentuk karakter diri. Dan karena kita hidup dalam sebuah komunitas kehidupan (lingkungan), maka kita pun harus belajar dan berinteraksi dengannya. Dalam proses interaksi itu tentunya terjadi proses input-output, permasalahannya adalah kita memerlukan sebuah ’filter’ yang menjadikan kita terjaga dari input2 yang menyimpang dan juga menjaga agar kita tidak menyampaikan output yang tidak sesuai.

Menjadi diri sendiri dapat terasa mudah apabila kita sadar bagaimana jati diri seorang muslim sejati. Pertanyaannya, bagaimanakan jati diri seorang muslim sejati?

Silakan baca bukunya =D